Rabu, 16 Juli 2014

Burung Dalam Sangkar

aku cuma mau ceritain dongeng yang di ceritain sama pacarku hehehe
jadi gini ceritanya..

Kamu tau gak kenapa semua pohon di musim dingin itu gugur, kecuali pohon cemara (pinus)?
dulu semua pohon gak gugur daunnya kalo di musim gugur yang mau ketemu musim dingin, dan ini kisah tentang burung dalam sangkar yang keluar dari sangkar demi menemukan kebahagiaannya..

alkisah hiduplah seekor burung bernama April yang kaumnya suka bermigrasi saat musim gugur.
dia adalah burung dalam sangkar yang bagus sekali bunyi serta bulunya.

lalu suatu saat. saat proses migrasi. April melihat kawanan sejenisnya bermigrasi kearah selatan.
salah satu kawanan itu yang bernama Dien membelokan arahnya karena terpesona oleh keindahan April.


dia meningalkan kaumnya untuk mendekati pujaan hatinya itu. indah sekali dia ciptaan tuhan yang ada di depan mataku. pikirnya.

Dien singgah di depan pohon sawo yang ada di depan rumah pemilik April.
sedang April ada dalam sangkar emas yang memperindah dia yang sudah indah. lalu April menyadari ada yang memperhatikan dia. mungkin jatuh hati padanya, fikir April.
lalu ia bernyanyi, menari, loncat sana sini. karena tuannya suka ketika dia begitu. pikir dia sang pemuja baru itu pun suka ketika dia begitu.
benar itu terjadi...
si Dien sungguh terpesona, lalu ia mendekat ke arahnya. mulai mendekat.. semakin dekat dan dekat.

lalu mereka mulai bercerita.
tentang April yang sangat cantik, dan Dien yang suka terbang kesana kemari.
setiap hari mereka bercerita.
April semakin suka.
Dien sudah suka dari pertama kali.
lalu dia menceritakan kenapa kaumnya pergi mengembara ke arah selatan.
katanya saat musim dingin, persediaan makanan susah. dan bahkan hampir mustahil didapat.


lalu April menawarkan 
diam saja kau disitu, maka tuanku akan menyatukan kita, lalu tak ada lagi kekhawatiran kamu tentang musim dingin itu. karena rumah tuan hangat, karena kamu tak akan pernah lapar"

tapi dien berkata 
pernah kah kamu terbang, cantik?

April menggeleng 

terbang itu sangat indah
seindah kamu yang ada di depan mataku
seperti hatiku saat ini

April  tersipu. 
Dien tersenyum. 

lalu April berkata
bisakah kau bawa aku terbang? 
aku semenjak dini sudah ada disini.

Dien mengangguk 
bisa
tapi kita kehabisan waktu bila pergi sekarang. 
sudah hampir musim dingin. 
tapi jika aku terjebak dalam sangkarmu, maka mustahil kita bisa lolos dari sini

dan mereka pun sama sama terdiam, lalu Dien berkata 
maukah kau terbang bersamaku? 
meski kecil kemungkinan kita akan selamat?

April berkata 
iya. 
bukankah kalian bisa tinggal di pohon? 
lalu nanti kita buat saja sarang yang hangat 
agar kita tetap semangat. 
kau dan aku. afriani melanjutkan. 

Dien kini tersipu. 
April kini tersenyum.


Baiklah..
kata Dien

lalu Dien mundur beberapa jarak agar bisa menabrak sangkar April.
percobaan pertama gagal. sangkarnya hanya bergoyang seperti terkena angin.
lalu kedua kali Dien mencoba lebih jauh agar tabrakannya semakin kuat.
kali ini sangkar April hampir terlepas dari tiang penyangganya.
dan percobaan ketiga, Dien lakukan dengan sekuat tenaga. lalu jatuhlah sangkar tersebut.

April berhasil keluar
sang tuan kaget karena bunyi yang memecah sunyi.
lalu mereka terbang kearah selatan.
sang tuan justru tersenyum. entah apa yang ada di fikirannya. lalu ia melambaikan tangan


pergilah, cantik. kamu telah bebas sekarang
kata sang tuan kepada burung kesayangannya yang telah terbang jauh

dalam perjalanan April sungguh merasakan bahagia terbang yang sesungguhnya. terlebih ia terbang bersama seseorang yang disukainya. dia tak hanya terbang dengan sayapnya yang indah. tapi perasaanya juga pun serupa. mereka sungguh bahagia

namun waktu menghentikan mereka. mustahil tetap terbang saat musim dingin telah tiba. lalu Dien sadar, jika mereka tetap terbang nyawa mereka berdua terancam. maka mereka terbang menuju pohon besar bernama Ek. meminta izin agar membuat sarang di dahannya yang rindang. namun ek menolak


bukankah kalian harusnya pergi ke arah selatan? daunku tak banyak untuk menghangatkan tubuhku sendiri yang besar ini. terlebih jika harus berbagi pada kalian
Ek menolak dengan angkuh

lalu mereka terbang ke pohon lain, begitupun pohon lainnya menjawab dengan jawaban serupa, bahwa mereka sungguh kekurangan pohon agar tetap hangat, lalu mereka kecewa. sampai saatnya April tak sangup lagi terbang. jatuhlah dia dikaki pohon pinus yang berduri tajam. Dien memohon pada pinus.


lalu pinus menjawab
buatlah sarang dibadanku, aku tak punya daun yang cukup hangat untuk kalian. tapi aku tak bisa membiarkan kalian mati

lalu mereka bertiga bertahan dari dinginnya angin serta salju. dan Tuhan tersenyum karena itu. maka selamatlah mereka bertiga dari ganasnya musim dingin.

lalu saat musim semi tiba, Dien melanjutkan perjalanan bersama April.
lalu mereka membuat sarang, mebuat bayi, membuat cerita baru. dan sejak itu Tuhan menghukum semua pohon dengan mengugurkan daunnya saat menghadapi musim dingin, yaitu saat musim gugur agar mengingatkan dosa mereka pada Dien dan April.
dan sejak itu hanya pohon pinuslah yang masih berdaun agar tetap hangat sepanjang waktu. tinggi menjulang dan tetap kokoh. indah diantara warna yang hanya putih.

seperti Dien yang melengkapi April
seperti April yang melengkapi Dien.
begitulah mereka, indah, dan dikenang oleh semuanya

1 komentar: