Jakarta , 5 November 2015
Cacingan masih menjadi penyakit yang kerap diderita anak-anak di Indonesia, tak terkecuali di kota besar seperti Jakarta. Memang.. Masa kecil adalah masanya untuk bermain. Apa saja akan menjadi sah untuk dijadikan permainan. Tidak peduli kotor apalagi merasa jijik saat terkena debu, bermain tanah bahkan memegang hewan peliharaan yang kemungkinan besar akan menyebabkan penyakit cacingan. Larva cacing yang masuk ke tubuh seseorang akan menuju usus lalu bermukim disana. Sayangnya, masyarakat Indonesia pada umumnya belum sepenuhnya menyadari bahaya cacingan bisa mengurangi potensi kecerdasan dan pertumbuhan fisik anak.
Cacingan masih menjadi penyakit yang kerap diderita anak-anak di Indonesia, tak terkecuali di kota besar seperti Jakarta. Memang.. Masa kecil adalah masanya untuk bermain. Apa saja akan menjadi sah untuk dijadikan permainan. Tidak peduli kotor apalagi merasa jijik saat terkena debu, bermain tanah bahkan memegang hewan peliharaan yang kemungkinan besar akan menyebabkan penyakit cacingan. Larva cacing yang masuk ke tubuh seseorang akan menuju usus lalu bermukim disana. Sayangnya, masyarakat Indonesia pada umumnya belum sepenuhnya menyadari bahaya cacingan bisa mengurangi potensi kecerdasan dan pertumbuhan fisik anak.
Berdasarkan data terbaru dari WHO, sekitar 1,5 miliar orang atau sekitar
24% dari total populasi di dunia menderita infeksi cacingan. Cacingan pada
umumnya menyerang anak-anak usia sekolah dan prasekolah. Sementara itu, lebih
dari 67 juta anak di Indonesia membutuhkan pengobatan pencegahan (preventive
chemotherapy). Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar ketiga
setelah India dan Nigeria yang membutuhkan pencegahan.
Faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit cacingan, yaitu:
- keadaan tanah dan iklim tropis yang memungkinkan beberapa jenis cacing berbahaya tumbuh dan berkembang.
- Personal hygiene, perilaku yang kurang sehat seperti tidak memakai alas kaki atau makan dengan tangan yang kotor.
- Sosial ekonomi yg masih ditingkat bawah
- Penularan cacingan melalui Buang air besar sembarangan.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) dari Kementerian Kesehatan RI, drg. Venesya Sitohang, M. Epid menjelaskan bahwa infeksi cacingan masih menjadi salah satu penyakit yang diderita anak-anak di Indonesia. Infeksi cacingan juga terjadi pada anak-anak yang tinggal di kota-kota besar.
“prevalensi cacingan di Indonesia memang masih tinggi dan menyebar di
seluruh wilayah. Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan,
terus berupaya untuk mengurangi infeksi cacingan dengan mempromosikan gaya
hidup sehat dan sanitasi yang bersih.” Kata drg. Vensya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar