Selasa, 24 Februari 2015

Surat Untuk Ayah

Kepada Surayah @pidibaiq

Hai ayah,

Yah, kau harus tau. Dari awal aku ikutan proyek #30harimenulissuratcinta ini aku kepingin kirim satu surat cinta untuk Ayah, tapi gak pernah bisa kesampaian. Karna memang benar kata Ayah “sebuah karya akan sulit di ciptakan jika kau ingin terlihat keren” begitu lah kira-kira.

Dan ternyata memang benar. Kemarin-marin aku ingin terlihat keren (walaupun sebenarnya aku memang keren, hahahaha). Aku ingin menulis sepucuk surat cinta yang seenggaknya gak biasa aja buat di baca sama Surayah. Aku maunya kirim apa kek, puisi gitu, atau sebuah surat cinta nan romantis atau apalah itu. Eh tapi gak bisa, ujung-ujungnya suratku begini lagi begini lagi. Surat dengan gaya bahasa ala-ala orang luar planet bumi a.k.a Bekasi dan dengan topik pembahasan yang merembet kemana aja. Contohnya ini, kalimat pembuka aja sampe 2 paragraf hahahaha.

Ohiya.. Yah, gimana rasanya jadi ayah sejuta umat yang tidak bertanggung jawab karena gak pernah kasih anak (anak-an) –nya uang jajan atau bahkan makan? Harusnya kau lakukan itu jika kau memang ayah yang baiq. Huh! Tapi katamu “ini lah resikoku punya panggilan ayah” begitu kira-kira saat salah satu followers-mu minta uang jajan atau makan. Hahaha surayah memang keren! Loh kenapa sekarang aku memujimu padahal di awal kalimat nggak (hehehe maaf ayah itu hanya bercanda, tapi serius! Hahahahah). Karena kau memanglah begitu, Surayah memang keren. Aku kagum sama Ayah yang bisa menjawab semua mention para followers-mu dengan semaunya tapi keren! Kan katamu “google menjawab semuanya, Pidibaiq menjawab semaunya” tapi kau sama kerennya dengan google, itu menurutku, gatau yang lain, mudah-mudahan sependapat. Hehehe

Ohiya, Yah.. Dalam surat ini aku juga ingin mengucapkan terima kasih. Karena menciptakan tokoh Dilan yang juga keren sepertimu. Jadinya pacarku ikutan keren sama seperti kalian, dan jika dia lupa, dia langsung bacain lagi twit-twit-mu biar jadi keren lagi katanya.

Ohiya, satu lagi, Yah.. Sebelum aku mengucapkan salam penutup untuk mengakhiri suratku yang panjang dan mudah-mudahan tidak membosankan ini, aku ingin menyampaikan sesuatu. Ayah.. Aku ingin bertemu.. Tanggal 1 maret nanti si bosse @poscinta bakal ngadain gathering buat seluruh penulis 30 hari menulis surat cinta di Bandung, rencananya aku mau ikut, dan setelah itu aku ingin mengunjungi rumahmu atau markas besar The Panas Dalam Bank. Aku mau bawain ayah kue, ayah suka kan? Tapi setelah itu kau harus kasih aku makan dan ongkos pulang! Penuhi kewajibanmu sebagai seorang ayah!! Hhahaha.. semoga kesampaian, kalo enggak mudah-mudahan tahun depan.

Ah.. Sudah dulu ya, Yah. Suratku jadi semakin ngawur, rencana mau nulis ini.. Jadi nulis itu.. Rencana mau nulis gini.. Jadi gitu.. Rencana mau yang singkat padat jelas dan terpercaya, jadi panjang ngawur dan ngelantur gini, hehehe..

Salam damai dari Anak (anak-an) –mu,

Ade Afriani


PS: setelah baca surat ini, Ayah jangan lupa kasih aku uang jajan dan makan oke

Tidak ada komentar:

Posting Komentar